Pahala Sholat Jenazah yang mungkin kamu belum tahu
Ternyata shalat jenazah dan mengantarkannya ke kuburannya mempunyai pahala yang sangat besar.
Inilah seputar sholat jenazah yang mungkin belum kamu ketahui.. Semoga kita semua bisa mengamalkannya, aamiin..
Dari Abu Hurairah r.a, dia berkata, Rasulullah Sholallahu'alaihi wa Salam bersabda,
مَنْ شَهِدَ الْجَنَازَةَ حَتَّى يُصَلِّيَ فَلَهُ قِيْرَطٌ, وَمَنْ شَهِدَهَا حَتَّى تُدْفَنَ كَانَ لَهُ قِيْرَاطَا نِ. قَيْلَ: وَمَا الْقِيْرَاطَانِ؟ قَلَ: مِثْلُالْجَبَلَيْنِ الْعَظِيْمَيْنِ.
"Barangsiapa menyaksikan jenazah sampai menshalatkannya, maka dia mendapat pahala satu qirath, dan barangsiapa menyaksikan jenazah sampai dikuburkan maka dia mendapat pahala dua qirath." Dikatakan, "Dan apakah dua qirath itu?" Beliau menjawab, "Seperti dua buah gunung yang besar."
Diriwayatkan oleh al-Bukhari, kitab al-Jana'iz, Bab Man Intanzhara Hatta Tudfan, 2/9.
_____________________________________________________________
Salah satu hadits riwayat Muslim mengatakan bahwa Rasulullah Sholallahu'alaihi wa Salam bersabda,
مَن صَلَّى عَلَ جَنَا زَةٍوَلَمْ يَتْبَعَهَا فَلَهُ قِيْرَاطٌ, فَإِنْ تَبِعَهَافَلَهُ قِيْرَاطَانِ. قِيْلَ: وَمَا الْقِيْرَاطَانِ؟ قَلَ: أصْغَرُهُمَا مِثْلُ أُحُدٍ
"Barangsiapa menshalatkan jenazah tapi tidak mengantarkannya ke kuburannya, maka dia mendapat (pahala) satu qirath, namun bila dia ikut mengantarkannya ke kubur, dia mendapat pahala dua qirath. "Ditanyakan kepada beliau, "Apakah dua qirath itu?" Rasulullah Shalallahu'alaihi wa Salam menjawab, "Yang terkecil dari salah satunya adalah seperti gunung Uhud."
______________________________________________________________
Dan dalam riwayat Muslim yang lain, "Dikatakan kepada Ibnu Umar r.a, 'Sesungguhnya Abu Hurairah r.a berkata, 'Aku mendengar Rasulullah Sholallahu'alaihi wa Salam bersabda,
مَنْ تَبعَ جَنَازَةً فَلَهُ قِيْرَاطٌ مِنَ الْأَجْرِ.
"Barangsiapa mengantarkan jenazah maka, dia mendapat pahala satu qirath"
(Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab al-Jana'iz l, bab Fadhl ash-Shalah 'ala al-Janazah wa Ittiba'juga, 3/51)
Ibnu Umar r.a berkata, "Abu Hurairah terlalu banyak meriwayatkan hadits pada kita," ® lalu bergegas mengirim utusan kepada Aisyah r.a dan menanyakan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a . Dan Aisyah r.a membenarkan hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah r.a tersebut. Sampai akhirnya, Ibnu Umar r.a berkata, "Kita telah menyia-nyiakan qirath yang sangat banyak."
˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙
® Yakni bahwasanya Ibnu Umar r.a takut karena banyaknya riwayat Abu Hurairah, maka perkaranya menjadi rancu, akan terjadi campur baur antara hadits yang satu dengan hadits yang lain, bukan karena adanya riwayat yang belum dia dengar, karena kedudukan Ibnu Umar dan Abu Hurairah lebih tinggi dari sakadar anggapan ini.
Muslim dengan Syarh al-Nawawi, 7/15-16
˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙
Ungkapan Ibnu Umar r.a di atas menunjukkan betapa cintanya para sahabat kepada ketaatan ketika sampai pada mereka sebuah al-Khabar, dan rasa penyesalan mereka ketika tertinggal melakukan ketaatan tersebut, sekalipun mereka tidak mengetahui keagungan peristiwanya.
Inilah seputar sholat jenazah yang mungkin belum kamu ketahui.. Semoga kita semua bisa mengamalkannya, aamiin..
Dari Abu Hurairah r.a, dia berkata, Rasulullah Sholallahu'alaihi wa Salam bersabda,
مَنْ شَهِدَ الْجَنَازَةَ حَتَّى يُصَلِّيَ فَلَهُ قِيْرَطٌ, وَمَنْ شَهِدَهَا حَتَّى تُدْفَنَ كَانَ لَهُ قِيْرَاطَا نِ. قَيْلَ: وَمَا الْقِيْرَاطَانِ؟ قَلَ: مِثْلُالْجَبَلَيْنِ الْعَظِيْمَيْنِ.
"Barangsiapa menyaksikan jenazah sampai menshalatkannya, maka dia mendapat pahala satu qirath, dan barangsiapa menyaksikan jenazah sampai dikuburkan maka dia mendapat pahala dua qirath." Dikatakan, "Dan apakah dua qirath itu?" Beliau menjawab, "Seperti dua buah gunung yang besar."
Diriwayatkan oleh al-Bukhari, kitab al-Jana'iz, Bab Man Intanzhara Hatta Tudfan, 2/9.
_____________________________________________________________
Salah satu hadits riwayat Muslim mengatakan bahwa Rasulullah Sholallahu'alaihi wa Salam bersabda,
مَن صَلَّى عَلَ جَنَا زَةٍوَلَمْ يَتْبَعَهَا فَلَهُ قِيْرَاطٌ, فَإِنْ تَبِعَهَافَلَهُ قِيْرَاطَانِ. قِيْلَ: وَمَا الْقِيْرَاطَانِ؟ قَلَ: أصْغَرُهُمَا مِثْلُ أُحُدٍ
"Barangsiapa menshalatkan jenazah tapi tidak mengantarkannya ke kuburannya, maka dia mendapat (pahala) satu qirath, namun bila dia ikut mengantarkannya ke kubur, dia mendapat pahala dua qirath. "Ditanyakan kepada beliau, "Apakah dua qirath itu?" Rasulullah Shalallahu'alaihi wa Salam menjawab, "Yang terkecil dari salah satunya adalah seperti gunung Uhud."
______________________________________________________________
Dan dalam riwayat Muslim yang lain, "Dikatakan kepada Ibnu Umar r.a, 'Sesungguhnya Abu Hurairah r.a berkata, 'Aku mendengar Rasulullah Sholallahu'alaihi wa Salam bersabda,
مَنْ تَبعَ جَنَازَةً فَلَهُ قِيْرَاطٌ مِنَ الْأَجْرِ.
"Barangsiapa mengantarkan jenazah maka, dia mendapat pahala satu qirath"
(Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab al-Jana'iz l, bab Fadhl ash-Shalah 'ala al-Janazah wa Ittiba'juga, 3/51)
Ibnu Umar r.a berkata, "Abu Hurairah terlalu banyak meriwayatkan hadits pada kita," ® lalu bergegas mengirim utusan kepada Aisyah r.a dan menanyakan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a . Dan Aisyah r.a membenarkan hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah r.a tersebut. Sampai akhirnya, Ibnu Umar r.a berkata, "Kita telah menyia-nyiakan qirath yang sangat banyak."
˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙
® Yakni bahwasanya Ibnu Umar r.a takut karena banyaknya riwayat Abu Hurairah, maka perkaranya menjadi rancu, akan terjadi campur baur antara hadits yang satu dengan hadits yang lain, bukan karena adanya riwayat yang belum dia dengar, karena kedudukan Ibnu Umar dan Abu Hurairah lebih tinggi dari sakadar anggapan ini.
Muslim dengan Syarh al-Nawawi, 7/15-16
˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙
Ungkapan Ibnu Umar r.a di atas menunjukkan betapa cintanya para sahabat kepada ketaatan ketika sampai pada mereka sebuah al-Khabar, dan rasa penyesalan mereka ketika tertinggal melakukan ketaatan tersebut, sekalipun mereka tidak mengetahui keagungan peristiwanya.
Comments
Post a Comment