Mengidentifikasi Nilai-nilai dalam Hikayat
Hikayat
banyak memiliki nilai kehidupan. Nilai kehidupan yang dimaksudkan adalah
kejadian yang biasa terjadi dalam kesehian yang kemudian berfungsi
sebagai bahan pembelajaran bagi pembacanya. Nilai-nilai kehidupan
tersebut dalam berupa nilai religius (agama), moral, budaya, social, edukasi
(pendidikan), dan estetika (keindahan). Untuk lebih jelasnya mengenai
nilai-nilai kehidupan tersebut, mari kita perhatikan.
|
Nilai
|
Konsep Nilai
|
Kutipan Teks
|
|
Agama
|
Memohon
kepada Tuhan dengan berdoa dan bersedekah agar dimudahkan urusannya.
|
Maka
pada suatu hari, ia pun menyuruh orang membaca doa kunut dan sedekah kepada
fakir miskin.
|
|
Pasrah
kepada Tuhan setelah beusaha.
|
Maka
ia pun menyerahkan dirinya kepada Allah Subhanallahu Wa Ta’ala dan berjalan
dengan sekuatnya.
|
|
|
Sosial
|
Tidak
melihat status perbedaan social.
|
Si
Kembar menolak dengan mengatakan bahwa dia adalah hamba yang hina. Tetapi,
tuan putri menerimanya dengan senang hati.
|
|
Membantu
orang-orang yang berada dalam posisi kesulitan.
|
Dengan
segera Syah Peri mengeluarkan dayang-dayang itu. Tatkala Garuda itu dating,
Garuda itu dibunuhnya.
|
|
|
Budaya
|
Raja
ditunjuk berdasarkan keturunan dan raja yang memiliki putra lebih dari satu
selalu mencari tahu siapa yang paling gagah dan pantas menjadi penggantinya.
|
Maka
baginda pun bimbanglah, tidak tahu siapa yang patut dirayakan dalam negeri
karena anaknya kedua orang itu sama-sama gagah. Jikalau baginda pun mencari
muslihat; ia menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu
dengan seorang pemuda yang berkata padanya: barang siapa yang dapat mencari
buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam
negeri.
|
|
Mencari
jodoh putrinya dengan cara mengadakan syaembara atau semacam perlombaan.
|
Adapun
Raja Kabir itu takluk kepada Buraksa dan akan menyerahkan putrinya, Putri
Kemala Sari sebagai upeti. Kalau tiada demikian, negeri itu akan dibinasakan.
|
|
|
Untuk
menunjukkan yang terkuat dan terhebat.
|
Oleh
Buraksa ditambahkannya bahwa Raja Kabir sudah mencanangkan bahwa barang siapa
yang dapat membunuh Buraksa itu akan dinikahnya dengan anak perempuannya yang
terlalu elok parasnya itu. “Barang siapa yang dapat susu harimau beranak
muda, ialah yang akan menjadi suami tuan putri”
|
|
|
Moral
|
Tidak
mau bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu.
|
Hatta
datanglah ke Sembilan orang anak raja meminta susu kambing yang disangkaya
susu harimau beranak muda itu.
|
|
Kewajiban
belajar ilmu agama sejak usia kecil.
|
Maka
anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan
dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka
dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya
diketahuinya.
|
Comments
Post a Comment