Posts

Showing posts from January, 2017

Tiga Model Negosiasi

Ada tiga model negosiasi untuk menyelesaikan masalah, yaitu sebagai berikut. 1.       Win-win (menang-menang) Negosiasi dengan model ini, para pihak yang berunding sama-sama memperoleh keuntungan tanpa merugikan salah satu pihak. Para negosiastor mengutamakan proses yang menghasilkan keuntungan kedua belah pihak. Mereka mengembangkan hubungan yang mengutamakan penyesuaian kepentingan kedua belah pihak. 2.       Win-lose (menang-kalah) Model ini mengakibatkan salah satu pihak harus menerima pendapat pihak lain. Salah satu pihak mendapatkan keuntungan atau hasil maksimal dari masalah yang dirundingkan. Cara yang digunakan berupa taktik yang berisipendapat paksa atau tawar-menawar yang a lot. 3.       Lose-lose (kalah-kalah) Pada pihak yang bernegosiasi tidak menghasilkan kesepakatan apa pun. Negosiasi gagal karena tidak ada keputusan yang mengguntungkan para pihak yang berunding.

Menjelaskan Pola-pola Penyajian Teks Negosiasi

             Teks negosiasi disajikan dengan pola penyajian yang berbeda, ada yang berbentuk dialog dan bentuk cerita pendek. Penyajian negosiasi dalam teks dialoh menggunakan kalimat langsung, sedangkan teks yang disajikan dalam bentuk cerita pendek dengan pola penyajian gabungan antara bentuk narasi dan dialog.   Kedua bentuk penyajian teks negosiasi tersebut merupakan wujud negosiasi lisan yang dituliskan. Namun, selain itu ada juga bentuk negosiasi tulis. Teks negosiasi dalam bentuk tulisan bisa saja terdapat dalam bentuk surat penawaran kerja sama, surat lamaran pekerjaan, surat pemesanan, dan sebagainya. Ladzidzan Ice Cream & Bakery Jalan Agus Salim Batu Jawa Timur Website: www.ladzidzan.ice&bakery.com Email: ladzidzan.ice&bakery@gmail.com Nomor        : 026/PROM-12/2015                                                                                                 5 Maret 2015 Hal    

Unsur-unsur Surat Penawaran

            Apabila kita perhatikan dengan cermat, baik surat pengajuan penawaran maupun surat balasan pengajuan penawaran, keduanya memiliki struktur formal. Struktur surat tersebut meliputi unsur-unsur berikut. A.     Kepala Surat/ Kop Surat (a)     Nama lembaga/ Instansi/ Organisasi. Penulisannya menggunakan huruf besar/ capital. (b)    Alamat, kontak telepon, website/email jika ada. Penulisannya menggunakan huruf besar dan kecil. B.      Tempat dan Tanggal Surat Tempat dan tanggal surat merupakan keterangan yang menjelaskan lokasi dan waktu ditulisnya surat. Apabila lokasi penulisan surat tersebut sudah dinyatakan dalam kepala surat, nama tempat tidak perlu dituliskan lagi. C.      Nomor Surat Nomor surat meliputi nomor urut penulisan surat, kode surat, angka bulan, dan tahun. D.     Lampiran Lampiran merupakan penjelas atas jumlah dokumen yang disertakan dalam surat tersebut. Lampiran berguna sebagai penunjuk bagi penerima surat tentang adanya keteran